Pose dulu di Pos David
Satu
lagi, keagungan dan keindahan Bumi Indonesia. Gunung Papandayan di
Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Papandayan, Jawa Barat memiliki pemandangan yang
mengagumkan.
Pendakian
di Gunung Papandayan dimulai dari Pos David, Desa Papandayan. Dari Pos David
menuju Puncak Gunung ada beberapa Pos Pendakian/Camping Ground yang bisa
digunakan untuk istirahat sementara atau mendirikan tenda untuk bermalam.
Selain Pos Pendakian, Camping Ground ada juga beberapa tempat menarik di sepanjang jalur pendakian.
Selain Pos Pendakian, Camping Ground ada juga beberapa tempat menarik di sepanjang jalur pendakian.
1. Tegal
Panjang
Dengan
ketinggian 2.665 meter di atas permukaan laut, Gunung Papandayan memiliki medan dan pemandangan yang
unik. Perjalanan pendakian ke Puncak Papandayan diawali dari Pos David. Jalan
setapak lebar dengan bongkahan-bongkahan besar dan pemandangan tebing-tebing
kapur serta vegetasi Pohon Suagi. Kontras Hijau dan putih Gunung Batu yang
menawan.
Pendakian
terus dilanjutkan dengan perjalanan menyusuri jalan setapak di atas kawah. Ada beberapa kawah di
Gunung Papandayan. Diantaranya adalah Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak,
dan Kawah Manuk. Kawah-kawah tersebut mengeluarkan uap dari sisi dalamnya,
sehingga memberikan pemandangan yang unik.
Kawah Papandayan
Baru
setelah lepas dari kawah, perjalanan dilanjutkan dengan melewati vegetasi pohon
saugi yang rimbun. Banyaknya pohon saugi yang tumbuh besar dengan batang pohon
yang bercabang-cabang berwarna hitam membuat perjalanan dengan medan terjal lebih mudah untuk di lewati.
Namun
selain melewati tengah vegetasi pohon saugi yang rimbun dengan medan yang cukup terjal, kita juga bisa
melewati jalur yang lebih memutar. Jalur memutar ini, tidak terlalu terjal dan medan yang ditempuh
didominasi batu-batu kapur.
Setelah perjalanan tersebut, kita
akan sampai di Tegal Panjang. Di Tegal Panjang ini, pendaki bisa mendirikan
tenda, karena tanahnya cukup lapang dan juga tersedia persediaan air. Air di
tempat ini berasal dari pipa air.
Namun lebih banyak pendaki yang
memilih untuk melanjutkan perjalanan. Karena tidak ada setengah jam perjalanan
dari Tegal Panjang, para pendaki akan sampai di Pondok Saladah, tempat favorit
untuk bermalam.
2. Pondok
Saladah
Pondok Saladah
Pondok
Saladah Merupakan areal padang
rumput seluas 8 hektar, dengan ketinggian 2.288 meter di atas permukaan laut.
Untuk sampai di Pondok Saladah, bisa di tempuh dengan perjalanan santai selama
dua jam dari Pos David. Di Pondok Saladah mengalir sungai Cisaladah yang airnya
mengalir sepanjang tahun. Karena tempatnya yang lapang dan adanya persediaan
air, lokasi ini menjadi tempat favorit para pendaki untuk bermalam atau hanya
sekedar bercampingria.
Di
bagian atas Pondok Saladah kita bisa menjumpai Hutam Mati. Di Hutan mati pemandangan
yang terlihat adalah warna hitam dari sisa pohon terbakar dan warna putih dari
batu kapur. Vegetasi pohon saugi juga mulai tumbuh di Hutan Mati, namun
pohonnya masih pendek.
Kabut
yang kadang turun disiang hari membuat suasana di Hutan Mati mempunyai latar
belakang yang lebih menarik.
Hutan Mati
Dari Hutan Mati tempat yang akan kita
tuju selanjutnya adalah Puncak Papandayan. Tapi jangan bingung mencari puncak
di Gunung Papandayan. Puncak Gunung Papandayan berada di tengah vegetasi,
sehingga kita tidak bisa menyaksikan pemandangan lain di puncak, selain
vegetasi di sekelilingnya. Termasuk kita tidak bisa menyaksikan pemandangan di
bawah dari Puncak Papandayan. Tempat ini tidak lebih menarik di bandingkan
lokasi yang lain.Tidak ada persediaan air di Puncak Papandayan, sehingga hampir
tidak ada pendaki yang bermalam di Puncak Papandayan.
Pemandangan Pondok Saladah dari atas
Puncak Papandayan
Puncak
Papandayan bisa ditempuh dengan berjalan santai selama dua jam dari Pondok
Saladah. Ada
dua jalur dari hutan mati menuju puncak Papandayan. Jalur melalui vegetasi
lebih terjal di bandingkan jalur yang melewati Tegal Alun. Namun dengan
mengambil jalur belok ke kanan di tengah vegetasi ini, kita bisa menghemat
waktu lebih banyak.
3.
Tegal Alun
Dari Hutan Mati menuju Puncak lewat
jalur tegal alun lebih menghemat tenaga. Di Tegal Alun kita bisa menikmati
pemandangan hutan edelweis yang membentang luas.
Meski tidak ada sumber mata air di
Tegal Alun, ada beberapa pendaki yang bermalam di lokasi ini.
Tegal Alun
Selain tempat-tempat tersebut,
banyak lokasi lagi yang bisa dinikmati di Gunung Papandayan. Salah satu tempat
yang menarik lagi adalah sungai kecil yang mengalir di bawah kawah. Sungai ini
berada di sisi jalur pendakian dan tidak jauh dari Pos David. Tempat ini
menjadi tempat favorit para pendaki untuk istirahat sejenak dengan meredam kaki
atau membersihkan peralatan di tempat ini.
Pemandangan sungai dari batu kapur
dengan air belerang, membuat pengalaman di Gunung Papandayan lebih komplit.
Sungai di bawah Kawah Papandayan
- Perjalanan dari Camp David- Puncak Papandayan membutuhkan waktu 4 Jam
- Biaya Transpotasi Umum dari Jakarta:
Terminal Guntur menuju perempatan Cisurupan menggunakan minibus @Rp 20.000
Perempatan Cisurupan menuju Pos David menggunakan mobil bak terbuka/kol @ Rp 20.000
see you again...
Nge camp ya kok di Hutan mati?
BalasHapusTahun lalu aku ke sana dgn genk MFP solo.