Rabu, 13 Mei 2015

GUNUNG PAPANDAYAN NAN UNIK


Pose dulu di Pos David


Satu lagi, keagungan dan keindahan Bumi Indonesia. Gunung Papandayan di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Papandayan, Jawa Barat memiliki pemandangan yang mengagumkan.
Pendakian di Gunung Papandayan dimulai dari Pos David, Desa Papandayan. Dari Pos David menuju Puncak Gunung ada beberapa Pos Pendakian/Camping Ground yang bisa digunakan untuk istirahat sementara atau mendirikan tenda untuk bermalam. 
Selain Pos Pendakian, Camping Ground ada juga beberapa tempat menarik di sepanjang jalur pendakian.

1. Tegal Panjang
Dengan ketinggian 2.665 meter di atas permukaan laut, Gunung Papandayan memiliki medan dan pemandangan yang unik. Perjalanan pendakian ke Puncak Papandayan diawali dari Pos David. Jalan setapak lebar dengan bongkahan-bongkahan besar dan pemandangan tebing-tebing kapur serta vegetasi Pohon Suagi. Kontras Hijau dan putih Gunung Batu yang menawan.
Pendakian terus dilanjutkan dengan perjalanan menyusuri jalan setapak di atas kawah. Ada beberapa kawah di Gunung Papandayan. Diantaranya adalah Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk. Kawah-kawah tersebut mengeluarkan uap dari sisi dalamnya, sehingga memberikan pemandangan yang unik.

Kawah Papandayan

 


Baru setelah lepas dari kawah, perjalanan dilanjutkan dengan melewati vegetasi pohon saugi yang rimbun. Banyaknya pohon saugi yang tumbuh besar dengan batang pohon yang bercabang-cabang berwarna hitam membuat perjalanan dengan medan terjal lebih mudah untuk di lewati.
Namun selain melewati tengah vegetasi pohon saugi yang rimbun dengan medan yang cukup terjal, kita juga bisa melewati jalur yang lebih memutar. Jalur memutar ini, tidak terlalu terjal dan medan yang ditempuh didominasi batu-batu kapur.

Setelah perjalanan tersebut, kita akan sampai di Tegal Panjang. Di Tegal Panjang ini, pendaki bisa mendirikan tenda, karena tanahnya cukup lapang dan juga tersedia persediaan air. Air di tempat ini berasal dari pipa air.

Namun lebih banyak pendaki yang memilih untuk melanjutkan perjalanan. Karena tidak ada setengah jam perjalanan dari Tegal Panjang, para pendaki akan sampai di Pondok Saladah, tempat favorit untuk bermalam.

2. Pondok Saladah

 
Pondok Saladah

Pondok Saladah Merupakan areal padang rumput seluas 8 hektar, dengan ketinggian 2.288 meter di atas permukaan laut. Untuk sampai di Pondok Saladah, bisa di tempuh dengan perjalanan santai selama dua jam dari Pos David. Di Pondok Saladah mengalir sungai Cisaladah yang airnya mengalir sepanjang tahun. Karena tempatnya yang lapang dan adanya persediaan air, lokasi ini menjadi tempat favorit para pendaki untuk bermalam atau hanya sekedar bercampingria.

Di bagian atas Pondok Saladah kita bisa menjumpai Hutam Mati. Di Hutan mati pemandangan yang terlihat adalah warna hitam dari sisa pohon terbakar dan warna putih dari batu kapur. Vegetasi pohon saugi juga mulai tumbuh di Hutan Mati, namun pohonnya masih pendek.
Kabut yang kadang turun disiang hari membuat suasana di Hutan Mati mempunyai latar belakang yang lebih menarik.

 
Hutan Mati

          Dari Hutan Mati tempat yang akan kita tuju selanjutnya adalah Puncak Papandayan. Tapi jangan bingung mencari puncak di Gunung Papandayan. Puncak Gunung Papandayan berada di tengah vegetasi, sehingga kita tidak bisa menyaksikan pemandangan lain di puncak, selain vegetasi di sekelilingnya. Termasuk kita tidak bisa menyaksikan pemandangan di bawah dari Puncak Papandayan. Tempat ini tidak lebih menarik di bandingkan lokasi yang lain.Tidak ada persediaan air di Puncak Papandayan, sehingga hampir tidak ada pendaki yang bermalam di Puncak Papandayan. 

 
Pemandangan Pondok Saladah dari atas

 
Puncak Papandayan

Puncak Papandayan bisa ditempuh dengan berjalan santai selama dua jam dari Pondok Saladah. Ada dua jalur dari hutan mati menuju puncak Papandayan. Jalur melalui vegetasi lebih terjal di bandingkan jalur yang melewati Tegal Alun. Namun dengan mengambil jalur belok ke kanan di tengah vegetasi ini, kita bisa menghemat waktu lebih banyak.

3. Tegal Alun
Dari Hutan Mati menuju Puncak lewat jalur tegal alun lebih menghemat tenaga. Di Tegal Alun kita bisa menikmati pemandangan hutan edelweis yang membentang luas.
Meski tidak ada sumber mata air di Tegal Alun, ada beberapa pendaki yang bermalam di lokasi ini.

 
Tegal Alun

Selain tempat-tempat tersebut, banyak lokasi lagi yang bisa dinikmati di Gunung Papandayan. Salah satu tempat yang menarik lagi adalah sungai kecil yang mengalir di bawah kawah. Sungai ini berada di sisi jalur pendakian dan tidak jauh dari Pos David. Tempat ini menjadi tempat favorit para pendaki untuk istirahat sejenak dengan meredam kaki atau membersihkan peralatan di tempat ini.
Pemandangan sungai dari batu kapur dengan air belerang, membuat pengalaman di Gunung Papandayan lebih komplit.

 
Sungai di bawah Kawah Papandayan

  • Perjalanan dari Camp David- Puncak Papandayan membutuhkan waktu 4 Jam 
  • Biaya Transpotasi Umum dari Jakarta:
Terminal Rambutan-Terminal Guntur, Garut dengan menggunakan bus @ Rp 52.000
Terminal Guntur menuju perempatan Cisurupan menggunakan minibus @Rp 20.000
Perempatan Cisurupan menuju Pos David menggunakan mobil bak terbuka/kol @ Rp 20.000

 
see you again...

1 komentar:

  1. Nge camp ya kok di Hutan mati?
    Tahun lalu aku ke sana dgn genk MFP solo.

    BalasHapus