Jumat, 26 Desember 2014

KEELOKAN KAKI MERAPI



 

Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten berada di lereng timur Gunung Merapi. Dengan pemadangannya yang hijau setelah pulih dari bencana erupsi Merapi tahun 2010 lalu, Desa ini sangat nyaman dan tenang. Udara yang sangat segar tanpa polusi membuat Desa ini sangat tepat untuk sejenak melepas lelah.


Suasana di Dukuh Pajegan, Desa Tegalmulyo yang tenang dan hijau
 
Desa yang juga merupakan Desa terakhir untuk Pendakian Gunung Merapi dari Wilayah Klaten ini bisa ditempuh dalam waktu satu jam dari Klaten Kota.Letaknya yang benar-benar berada di bawah Lereng Merapi membuat tempat ini belum terjangkau transpotasi umum. ”Bahkan masih ada Dukuh di Desa ini yang tidak bisa dijangkau dengan kendaraan, karena kita harus turun ke Jurang dulu kemudian naik ke bukit, yaitu Desa Gerpasang,” ungkap Martono, salah satu warga Desa Tegalmulyo.
Meski tidak terjangkau transpotasi umum, namun desa ini terus menggali potensinya. Yang terbaru, tepatnya tiga bulan lalu, jalur untuk pecinta olahraga sepeda gunung/downhill mulai menjelajahi Desa ini. Mereka membuat jalur sepanjang 25 kilometer.  Jalur ini dibuat atas inisiatif Komunitas All Mountain (AM) Klaten, dengan tujuan mengembangkan potensi wisata di wilayah ini. Baru tiga bulan di buka saat ini sudah banyak komunitas pecinta olahraga downhill yang menjajal jalur ini, diantaranya dari Jogja, Semarang dan Jakarta. Hampir di setiap akhir pekan, sabtu dan minggu tempat ini digunakan untuk ajang pacu adrenalin bagi pecinta olahraga ekstrim ini.

 

Namun sebelum adanya aktivitas downhill, wilayah ini juga sudah dikenal oleh komunitas pecinta alam atau pendaki gunung.  Pendakian Gunung Merapi lewat jalur Tegalmulyo ini memang tidak banyak diminati. Sebagian besar pendaki gunung lebih senang melakukan pendakian melewati jalur di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Selain Kecamatan Selo yang sudah bisa dijangkau transpotasi umum, medan pendakian melalui Selo juga dianggap lebih landai. 

 

Namun tanpa melakukan pendakian, pemandangan di Tegalmulyo ini sudah sangat indah untuk dinikmati. Salah satu pemandangan yang menarik adalah Kaliworo. Kaliworo ini adalah kali yang dilewati oleh lahar dingin yang berasal dari puncak gunung merapi. Aliran lahar dingin ini akan melintasi sungai dengan tebing-tebing nan tinggi yang melintasi desa ini. Pemandangan ini sangat indah, karena selain tebing-tebing yang membentuk kali, kita juga bisa menikmati pemandangan puncak Gunung Merapi dari wilayah ini.

 
 Hampir semua rumah di desa ini memiliki kebun mawar
 
Selain itu hampir semua penduduk di Desa ini menaman bunga mawar. Banyak kebun mawar bisa kita temui di desa ini dengan berbagai warna, putih, pink atau Merah. Sesekali kita juga akan menemui anak-anak atau orang desa yang bermain gamelan di depan rumah mereka. Desa memiliki paguyuban yang bernama Slogodenowo. Selain gamelan, payuguban ini juga mengumpulkan penduduk untuk berlatih menari prajuritan, jaranan, topeng ireng, buta ketek dan anas warok. Payububan ini sering tampil dalam acara-acara resmi pemerintahan, bahkan mereka pernah juga di undang tampil di TMII. Jika ditampilkan secara total komunitas ini bisa menampilkan 60 orang sekaligus. Mereka berasal dari satu desa. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga dilibatkan dalam pertunjukan ini.

  
Seorang anak sedang berlatih gamelan di depan rumahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar