Borobudur sempat hilang dari peradapan kurang lebih selama 1000 tahun. Lah…kemana?? Konon ceritanya candi ini terpendam oleh material letusan Gunung Merapi. Akibat peristiwa letusan Gunung Merapi itu, pada tahun 914 Masehi pemerintahan pindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Merekapun lupa dengan keberadaan Candi Borobudur?
Baru setelah 1000 tahun setelahnya Sir Stanford Raffles mendengar bahwa ada candi besar yang terpendam di Jawa Tengah. Nah mulai tahun 1814 itulah kemudian ia bersama stafnya mulai menggali-gali tanah untuk menemukan dan membersihkan candi ini. Restorasi juga dilakukan bertahun-tahun hingga akhirnya tahun 1973 pekerjaan mereka selesai. Dan kita saat ini bisa menikmati kemegahannya.
Sebagai masyarakat Jawa Tengah, mungkin banyak yang belum sadar bahwa Candi Borobudur adalah peninggalan yang besar. Keberadaan candi Borobudur, dengan bangunannya yang megah adalah bukti bahwa ada peradapan besar di Bumi Jawa Tengah atau dulu disebut Bumisambara. Dari sinilah bangsa Indonesia, khususnya Jawa Tengah berdiri. Dengan mengenal candi Borobudur kita bisa memahami kembali ihwal pendirian bangsa Indonesia secara historis, sosial mau pun kultural.
Selain merupakan asal usul dari keberadaan bangsa Indonesia, candi Borobudur dulunya juga merupakan tempat suci Budha. Banyak masyarakat dari berbagai negara melakukan perjalanan suci ke Candi Borobudur ini. ”Jika umat Islam menjalankan ibadah suci ke Mekkah. Semoga nanti banyak umat Budha yang kemudian juga melakukan ibadah suci ke Borobudur,” canda Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam Puncak Acara Perayaan Penemuan 200 Tahun Candi Borobudur.
Perayaan Penemuan Candi Borobudur ini diperingati dengan berbagai acara, mulai dari pemecahan Rekor Dunia oleh Hary Wisnu Yuniarta yang memainkan 300 lagu berturut-turut menggunakan saxophone dan memainkan alat tiup kayu terbanyak sebanyak 13 alat musik.
Selain itu juga Puncak Acara Perayaan dan juga Borobudur Internasional 10 K, Sabtu, 14 November 2014 malam di Manohara Center. Selain dihadiri Gubernu Jawa Tengah, Acara Puncak Perayaan itu juga dihadiri oleh perwakilan Duta Besar Inggris, Rebecca Jane Razavi, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani dan Menpora Imam Nahrawi. Dalam sambutananya Rebbecca menyebut bahwa Indonesia adalah raksasa Budaya. ”Raffles memang hanya beberapa tahun di Indonesia namun ia sangat mencintai budaya dan masyarakat Indonesia,” ungkapnya. Puncak Perayaan ini juga diputar film 200 Tahun Candi Borobudur.
Penutupan Perayaan 200 Tahun Penemuan Candi Borobudur juga berlangsung seru. Event Borobudur Internasional 10 K di ikuti oleh 16.000 runner dari berbagai negara, Kenya, Malaysia, Belanda, Denmark dan juga Jepang.
Para Peserta mulai menyiapkan diri di Start pada Borobudur Internasional 10 K di Lapangan Lumbini, Kompleks Candi Borobudur
Borobudur Internasional 10 K diikuti oleh 16.000 runner dari berbagai negara.
Jadi kangan ke Borobudur lagi :(
BalasHapusmakin sering ke sana makin sering kangen lho...hehehe
Hapus